Perkembangan filsafat, sebagai ibu dari segala pengetahuan merambah ke seluruh dunia. Perkembangan tersebut dibagi dalam periode periode. Salah satu periode yang kita bahas di sini adalah filsafat kontemporer. Untuk filsafat kuno, bisa dilihat pada daftar isi blog ini.
Makna dari filsafat kontemporer adalah pandangan dan pola pikir yang dalam dan berkaitan dengan keadaan atau perioda waktu sekarang. Keterkaitan filsafat kontemporer ini sering di hubungkan dengan postmodern atau setelah modern.
Pemikiran Filsafat Kontemporer Barat
Setelah masa berkembangnya pemikiran Immanuel Kant dari 2,5 abad silam. Barat telah mengunci tatanan sistem nilai, tatanan budaya dan sosial yang baru. Semuanya diharuskan dengan rasional. Secara garis besar ada beberapa tipologi dalam pemikiran filsafat barat modern ini.Tipologi Struktualisme
Perhatian pada tipologi ini menitik beratkan bahwasanya masyarakat dipandang sebagai sistem. Sementara itu fenomena yang terjadi adalah gambarana dari kenyataan sosial yang komprehensif.Dalam konteksnya, epistemologi (baca: Epistemologi dalam Filsafat) akan mengesampingkan pemikiran-pemikiran yang esensialism terhadap pengetahuan. Tokoh yang dikenal dalam mempelopori aliran filsafat ini adalah Gaston Bachelard. Beliau dikenal sebagai seorang ahli epistemologi dan teoritisasi mengenai imajinasi.
Tokoh lain yang tersebar sebagai tipologi struktualisme ini adalah George Canguilhem. Seorang filsuf pengetahuan ini sangat kental dengan landasan rasionalitas.
Dikenal juga Sigmund Freud, dengan berbagai kontroversialnya. Namun pandangan pandangan serta hipotesis dari Freud sering dipandang sinis para teolog. Sebab lebih mengarah pada ateis dan materialis. Beberapa nama besar juga menjadi kiblat dalam pemikiran Tipologi Struktualisme ini. Diantaranya Al Thuser, Pierre Bourdie, Jacques Lacan.
Tipologi Post-Struktualisme
Dalam masa ini arah pemikiran lebih berwarna dengan pemahaman dan peninjauan sumber subjektivitas yang disebutkan bersifat paradoks; dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana sifat pemikiran subjektivitas dinilai sebagai hal sekunder.Latar belakang lahirnya paham Post-Struktualisme ini karena tidak puasnya pada hipotesis mengenai subjektivitas dibanding bahasa. Misalnya, lebih mengutamakan 'pandai bicara' dibanding 'tulisan'.
Tipologi ini dianut oleh Friedrich Nietzche. Sifat pemikiran dasar dari filsafat ini idealis. Paham ini juga diaut oleh Michel Foucault; sejarahwan, Psikolog dan sexolog.
Nietzche |
Tipologi Post-Marxisme
Kelahiran tipologi ini sebagai bentuk pengembangan pemikiran Karl Marx. Sebagaimana diketahui bahwasanya Marx sangat tegas dengan kritikan pada kapitalisme.Karl Marx |
Pemikiran Filsafat Kontemporer Islam
Perkembangan filsafat dalam dunia islam merupakan awal dari pembaruan. Walaupun banyak mendapat pengaruh dari dunia luar islam. Baca juga: Perkembangan Filsafat IslamHanya saja, pemikiran filsafat dalam dunia islam tidak berumur panjang. Hal ini, disebabkan karena kelahiran buku Tahafut Al Falasiah, karya Imam Al Ghozali. Punahnya filsafat, setelah tiadanya Ibn Rusyd.
Ilmu filsafat lebih banyak dibahas di Mullah, Iran. Pergeseran tersebut membuat banyak filsafat islam banyak dipengaruhi metafisika Yunani dan Hindu.
Dikenalah nama Ibn Arabim,, Suhrawardi Al Maqtul dan Al Hallaj. Filsafat lebih berkembang di Persia atas jasa mereka.
Setelah rontoknya pemerintahan Ottoman, muncul pemikiran pembaharuan "rekonstruktive". Sebut saja nama seperti Jamal Al Din Al Afgani , Muh Abduh. Pemikiran dari mereka lebih mengarahkan filsafat kepada rasionalitas pada ayat ayat Tuhan dalam menuju kemajuan dan penghapusan kolonialisme. Selanjutnya: Perbedaan Filsafat, Agama dan Ilmu
Jadilah Komentator Pertama untuk "Aliran Pemikiran Filsafat Kontemporer Barat dan Islam"
Post a Comment