Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Perbedaan Filsafat, Agama dan Ilmu

Pengunaan kata filsafat acapkali dikaitkan dengan ilmu dan agama. Mengenal adanya istilah ilmu filsafat, filsafat agama bahkan filsafat ilmu agama. Lalu apakah hal hal tersebut berkaitan satu sama lain? Apa hubungan filsafat dengan ilmu? Apa hubungan filsafat dengan agama?

Keterkaitan atau hubungan tersebut tentu akan di dapat jika memahami masing masing hal tersebut. Harus memahami pengertian mendasar dari ilmu, pengertian mendasar dari agama dan pengertian dari filsafat. Setelah mengenal baik ke-tiga unsur di atas, barulah bisa ditemukan letak perbedaan antara filsafat, ilmu dan agama.

Filsafat

Penjelasan filsafat secara umum menyatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan kebijaksanaan yang didapat dari penerapan prinsip pencarian kebenaran.Dengan filsafat artinya digunakan pemikiran yang rasional dan logis, bebas dari agama, bebas dari ajaran agama dan tidak terikat pada suatu tradisi demi memperoleh kebenaran yang nyata.

Filsafat termasuk dalm sebuah pengetahuan. Alasannya karena pada awal mula filsafat (zaman Yunani) filsafat akrab dengan pengetahuan yang teoritis dan praktek. Kemudian beberap ilmu lain memisahkan diri dari filsafat, termasuk matematika. Pemisahan tersebut disebabkan karena ilmu lain menemukan suatu bentuk karakteristik yang unik masing masingnya. Seperti matematika tadi, memisahkan diri dikarenakan harus menarik suatu keputusan atau kesimpulan dengan deduktif, terstruktur dan logis. Sementara, untuk filsafat cukup membutuhkan rasional dan logis saja, tidak harus dengan deduktif.

Membahas tentang pengetahuan, Jujun S Suriasumanteri mengelompokkan pengetahuan tersebut dalam 3 kategori. Pertama, pengetahuan tentang yang buruk dan yang baik, dikenal dengan etika dan agama. Kedua pengetahuan tentang yang tak indah dan indah, dikenal dengan estetika atau seni. Terakhir pengetahuan tentang yang salah dan yang benar, dikenal dengan ilmu atau logika.
konsep pengetahuan, filsafat dan agama -marthayunanda
Pemetaan Filsafat dan Pengetahuan
Pengertian pengetahuan adalah pengetahuan yang memaparkan ketidak tahuan dari suatu gejala sehingga menjadi tahu dan tidak menjadi sebuah pertanyaan lagi ke depannya (misteri). Dari pengetahuan ini lah ada yang disebut dengan ilmu dan dalam ilmu ini terdapat ada cabang ilmu seperti keagamaan,seni, ekonomi dll. Terkait : Aliran Aliran Filsafat.

Kembali kepada filsafat, peran filsafat di sini adalah sebagai pembuka jalan pada pengetahuan. Filsafat akan menelusuri suatu objek dengan gejala tertentu baik fisik/non fisik termasuk tentang ketuhanan dan segala semesta alam. Dengan adanya filsafatlah lahir pengetahuan pengetahuan manusia tentang hakikat (asal) ,manfaat (kegunaan).

Ilmu

Telah dijelaskan di atas tadi bahwasanya ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang didapat dengan dengan filsafat. Ilmu ini di dapat dengan filsafat yang disyaratkan lebih khusus dalam penjelasan sebuah objek.

Perbedaan nyata terlihat bahwa ilmu hanya terbatas untuk sebuah objek empirik dan terukur secara riil. Penggunaan ilmu ini bermula dar fenomena realitas yang penyelesaiannya dibuat dalam bentuk abstrak berupa variabel variable demi menyederhanakan bentuk untuk mencapai suatu pengetahuan.


Agama

Agama atau keyakinan adalah sebuah ihwal kepercayaan terhadap suatu zat yang diasumsikan memiliki kekuatan di luar alam. Contohnya, seorang muslim mengenal adanya Allah, seorang Kristen meyakini adanya Kristus. Keseluruhan agama merupakan sebuah tatanan peribadahan dalam bentuk penyembahan terhadap yang dianggap memiliki kekuatan mutlak.

Di samping itu sebagai bagian dari peribadatan ada suatu nilai atau aturan yang berlaku masing masing pada pemeluk (yang mempercayai) agama itu. Bisa disimpulkan bahwasanya dalam agama ini termaktub tiga unsur dasar, kepercayaan, peribadatan, dan bentuk aturan. Terkait :Filsafat dalam Pandangan Islam.

Persamaan Filsafat, Agama dan Ilmu

Sebagai sebuah hirearki, apa yang diinginkan agama dan ilmu tentu ini yang diinginkan filsafat. Persamaan agam, filsafat dan ilmu ini yaitu sama sama mencari sebuah nilai kebenaran dengan berazaskan logika dan rasio.

Persamaan yang lain adalah, untuk ke-tiga hal ini dimulai dari rasa ragu. Ilmu yang ada dimulai dari keraguan hingga bisa dibuktikan, agama dimulai dari keraguan kemudian baru diyakini setelah melihat adanya kebenaran. Begitu juga filsafat yang diawali dengan keraguan dan akan diterima jika bisa dibuktikan secara logis dan rasional.

Perbedaan Filsafat, Agama dan Ilmu

Keterbatasan akal / pemikiran manusia membuat pengelompokkan tersendiri pada tiga hal ini. Ilmu dan filsafat dianggap sebagai sebuah kebenaran yang relative dan kondisional. Sementara untuk agama yang dikatakan bersumber dari sang Pemiliki Kekuatan Mutlak dianggap bersifat mutlak dan absolut.

Jika ditinjau dari objek pembahasan. Ilmu terbatas pada pengetahuan dengan jangkauan fisik dan terlihat. Sementara agama memiliki ruang lingkup objek yang menjangkau metafisik dan supra natural seperti konsep ke-Tuhanan. Lebih dari hal tersebut, maka filsafat akan menjangkau semua lingkup baik itu fisik (ilmu) maupun metafisik(Tuhan).

Dari segi peran, perbedaan peran juga terlihat sebagai hal yang nyata. Agama berperan untuk roh dan metafisik. Sementara peran ilmu mengenai pengetahuan dalam bentuk fisik. Kemudian jika ditinjau peran filsafat merupakan sebagai pembantu ke-dua unsur di atas.

Pada ilmu misalnya, prinsip prinsip filsafat digunakan untuk antitesis bagi sebuah tesis pengetahuan seperti Newton. Newton memulai penemuan hukum gravitasi dikarenakan dari kejadian alam, apel yang jatuh ke bawah.

Untuk agama, peran filsafat diungkap Franz Magnis Suseso sebagai pembantu penerjemahan wahyu Tuhan secara objektif, memberikan metoda dalam pemikiran yang logis dan rasional dalam ilmu agama. Filsafat membantu agama dalam menghadapi perkembangan jaman dan tantangan ideologi baru. Ini semua bentuk pengaplikasian metoda dalam filsafat secara umum (tesis (masalah), antitesis (bantahan sementara terhadap masalah) dan sintesis (kesimpulan).

Dalam peran masing masing inilah pada diri manusia akan ditemukan manusia yang super. Sebuah quotes Einstein, science without religion is blind, religion without science is lame. Ilmu tanpa agama buta, karena hanya memenuhi konsep alam empirik saja tanpa mengenal adanya tuhan (fisika tanpa metafisika). Sementara sebaliknya, mengenal konsep ketuhanan saja juga tidak baik tanpa adanya ilmu (metafisika tanpa fisika). Manusia yang sempurna, memiliki kesetimbangan pada konsep fisika dan metafisika.