Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Epistemologi dalam Filsafat

Epistemologi merupakan bagian filsafat yang membahas tentang hakikat , ruang lingkup dan permisalan serta dasar yang bisa dipertanggungjawabkan dari pengetahuan tersebut. Epistemologi dikenal juga dengan teori tentang pengetahuan.

Awalnya manusia para filsuf alam seperti Socrates tidak begitu memperdulikan bagian ini. Mereka lebih fokus pada apa yang terjadi di alam dan mencari tahu perubahan yang terjadi dan yang mungkin terjadi di alam.

Pembuka pintu dalam cabang filsafat Epistemologi ini adalah Aristoteles. Kemudian dikembangkan oleh Francis Bacon di periode Renaisans eropa. Ini terlihat dari karya Francis Bacon, ‘Novum Organum’ dan ‘The Advancement of Learning’.

Francis Bacon memiliki andil besar dalam metoda indukssi dan pembuatan secara sistematis yang praktis. Bacon menyebutkan bahwa manusia memiliki kuasa penuh pada alam untuk melakukan pencarian pengetahuan yang ilmiah.

Bacon mengungkapkan bahwasanya upaya tersebut dilakukan pertama kali adalah untuk menegaskan tujuan pengetahuan. Pengetahuan tak akan berkembang bila tak ada makna dan takmemiliki dorongan mencapai kehidupan yang lebih baik.

Dalam Novum Organum, Bacon menjelaskan bahwa manusia harus taat pada alam. Karena dengan begitu alam bisa dikuasai. Tanpa ketaatan pada alam maka tak akan pernah bisa mencapai penguasaan pada alam. Manusia harus mengenal alam terlebih dahulu, mengikuti apa yang terjadi di alam. Selanjutnya baru bisa berobservasi demi kepentingan pengetahuan dalam melakukan pembuktian serta memberikan penjelasan.

Bacon juga menegaskan bahwa logika tidak akan bisa dipergunakan untuk mendirikan dan membangun sebuah pengetahuan. Karena logika hanya sebagai pelestari kekeliruan dan sesat dibanding mencapai kebenaran. Oleh sebab itu, butuh bagi manusia untuk taat (mengikuti) alam dalam rangka mencapai pengetahuan.

Untuk memperoleh sebuah pengetahuan, secara epistemologi bisa dilakukan metode.
  1. Metode Induktif. Yaitu mencari kesimpulan dari premis pada observasi pada premis umum.
  2. Metode Deduktif. Mencari kesimpulan pengetahuan dari dara yang ada kemudian membawa ke bentuk yang lebih umum. 
  3. Metode Positivisme. Diperkenalkan oleh August Comte. Pengetahuan akan dicari dengan memulai dari fakta yang bernilai positif.
  4. Metode Kontemplatif. Yaitu dengan mengandalkan intuisi. Intuisi digunakan karena adanya keterbatasan pada indra manusia.
  5. Metode Dialektika. Metode dengan dialog yang menggunakan pertanyaan pertanyaan kritis. Sehingga dari pertanyaan tersebut terkumpul jawaban yang menjadikannya sebuah pengetahuan bagi manusia.



Jadilah Komentator Pertama untuk "Epistemologi dalam Filsafat"

Post a Comment