Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Biografi Eudoxus

Dikisahkan Eudoxus merupakan anak dari Arsghnes yang dilahirkan di salah satu kota kecil di Asia, Cnidus. Kota tersebut diperkirakan berada di negara Turki sekarang. Kehidupannya dipenuhi dengan pengembaraan dalam menuntut ilmu. Sifat dasar seorang pembosan menjadikan keuntungan tersendiri sehingga dia banyak berpindah dan berguru di tiap daerah yang dia singgahi. Dengan begitu kemampuan dan nilai pengetahuan yang dimilikinya menjadi sangat banyak.
Eudoxus

Perjalanan Eudoxus

Eudoxus pernah melakuka perjalanan ke Tarentum. Kota Tarentum ini dikenal berada di negara Italy. Di kota Tarentum tersebut Eudoxus menuntut ilmu pada seorang guru yang bernama Archytas. Mengenai Archytas ini diketahui sebagai penganut aliran Phytagoras. Ketertarikan Eudoxus untuk belajar lebih banyak dengan Archytas adalah mengenai masalah penggandaan kubus. Meskipun ini merupakan suatu masalah kuno, namun Eudoxus tertarik untuk mendalaminya. Selain itu Eudoxusjuga mempelajari keilmuan tentang musik dan teori teori bilangan.

Perjalanan berikutnya dilanjutkan ke daerah Sisilia. Guru yang dipilihnya di sana bernama Philiston. Dengan Philiston Eudoxus mempelajari ilmu farmasi dan pengetahuan tentang obat-obatan. Setelah dirasa cukup memiliki ilmu tersebut selanjutnya Eudoxus melanjutkan perjalanannya dengan Theomedon ke Athena. Theomedon sendiri dikenal sebagai seorang ahli fisika di zaman tersebut. Kegiatannya Eudoxus di Athena adalah menghadiri perkuliahan umum dari filsuf Yunani termasuk salh satunya filsuf yunani yang paling terkenal yaitu Plato.

Rasa bosa menghantuinya ketika berada di Yunani. Eudoxus selanjutnya memutuskan meninggalkan Yunani dan melakukan perjalanan ke daerah Mesir. Di negara mesir ini selama beberapa tahun Eudoxus mempelajari ilmu ilmu astronomi dengan pendeta pendeta Heliopolis. Setelah dirasa memiliki pengetahuan yang cukup Eudoxus kembali ke kampung halamannya di daerah Cnidus. Di tana kelahirannya ini Eudoxus mendirikan sekolah. Sekolah yang didirikannya menampung banyak murid dan sangat terkenal di kala itu. Pada tahun 368, Eudoxus kembali ke Athena dengan beberapa muridnya. Baca: Matematika Zaman Yunani Kuno.

Hubungan dengan Plato

Eudoxus tercatat sebagai salah satu murid filsuf Yunani yaitu Plato. Berkat pemikiran Eudoxus, maka untuk mencari luas suatu bentuk geometri bisa menggunakan penjumlahan angka yang sangat kecil dari setiap partisi bangun geometri tersebut. Eudoxus akhirnya menetap di Piraeus, padahal sebelumnya dia sangat berkeinginan untuk belajar di salah satu pusat pendidikan di Athena. Namun keterbatasan dana menjadi masalahnya waktu itu.

Di sela keterbatasan tersebut Eudoxus tidak berputus asa, dia menghabiskan waktunya untuk belajar dengan mengunjungi Plato. Beberapa sumber mengatakan, Awalnya Plato ini merupakan seorang ahli filsafat. Namun karena melihat kemampuan dan kehebatan Eudoxus, membuat Plato berkinginan untuk mempelajari matematika juga.

Dalam perjalanan yang dia lakukan ke Mesir dan Yunani, Eudoxus banyak memahami ilmu ilmu geometri. Metode yang sangat populer ditemukan Eudoxus adalah metode ‘ Penyusutan’. Metode tersebut diunakan untuk menghitung luas suatu bangun geometrik. Dalam menggunakan metode ini suatu bangun geometri di bagi menjadi beberapa bentuk yang lebih kecil. Contohnya ketika menghitung sebuah bentuk geometris yang tidak beratuan, maka dibuat segi empat kecil yang merupakan bagian dari bangun yang akan dicari luasnya. Selanjutya untuk mencari luas bangun yang besar tersebut tinggal menjumlahkan bagian bagian kecil tersebut. Salah satu metode ini digunakan oleh Archimedes ketika menghitung nilai pi. Di sini Archimedes membagi lingkaran menjadi segi enam beraturan. Hingga sekarang masih digunakan metode ini dalam topik pembelajaran integral kalkulus.

Kemampuan lainnya adalah di bidang Astronomi. Beberapa teori planet yang dikemukannya sangat populer saat itu sehingga sempat dibukukan dengan judul On Velocities. Dalam teori yang disampaikan Eudoxus terlihat jelas besar pengaruh gurunya Archytas yang beraliran Phytagoras. Ini terbukti dari pengembangan sistem silinder yang dikemukan oleh Eudoxus mengikuti paham Phytagoras. Dalam hal ini Eudoxus menyatakan bahwasanya silinder merupakan bentuk yang sangat sempurna.

Eudoxus terkenal juga dengan teorema proporsi. Teori ini nantinya yang menjadi pembahasan pada buku Elements karya Euclid. Eudoxus menedefenisikan tentang perkiraan sebuah bilangan irrasional dengan metode perkalian silang. Untuk yang mendalami matematika tingkat universitas tentu akan mengenal cara ini yang masih digunakan hingga saat ini. Baca: Biografi Phytagoras.