Hasil Karya Biruni
Pada saat bermumur tujuh belas tahun, Al Biruni melakukan penelitian garis lintang Kath, Khawarizm dengan menggunakan altitude maxima matahari (solar maxima). Berlanjut di usia dua pulu dua tahun beberapa hasil penelitian termasuk beberapa proyeksi peta dan kartografi menjadi objek hasil kerjanya. Dalam penelitian ini tercakup di dalamnya bagaimana menggambar permukaan bumi di bidang datar.Al Biruni |
Pada saat berumur 27 tahun, Al biruni menulis sebuah buku dengan judul Chronology. Buku ini memaparkan hasil kerja yang telah dilakukannya. Selain itu beberapa buku tentang penelitian perbintangan, buku tentang sistem bilangan desimal (bilangan berbasis sepuluh) dalam bidang matematika, buku buku tentang sejarah sebanyak dua buah. Dalam geografi, Al biruni melakukan penelitian dan pembuktian jari-jari bumi sebesar 6339,6 km, kemudian berdasarkan penelitian tersebut barulah bangsa eropa dan amerika melakukan penelitian lebih detail tentang jari jari bumi ini.
Sebuah karya besar sejarah yang di hasilkan Al Biruni yaitu buku Tarikh Al Hind. Buku ini menceriterakan sejarah peradaban dari India. Namun sebelumnya Al Biruni juga pernah menulis sebua buku bertema sejarah orang orang jaman purba dengan judul Al Ardhul Baqiyah anil Qurnil Khaliyah. Pada abad ke sembilan belas bukut tersebut dialih-bahasakan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Chronology of Ancient Nations. Terakhir kali buku tersebut dicetak dalam bahasa Inggris pada tahun 1993.
Kembali ke bidang astronomi, sebuah buku pernah ditulis untuk raja yang berkuasa saat itu, yakni Sultan Masud Al Gaznawi. Buku dengan judul Al Qanunul Mas’udi fil Hai’ah wan Nujum memuat report dari seluk beluk ilmu falak. Selanjutnya dalam hubungan matematika astronomi, penggunaan geometri dalam ilmu astronomi ditulislah buku At Tafhim fi Awa’il Sina’atit Tanjim.
Semua buku yang ditulis oleh Al Biruni, merupakan buku buku yang berisi sebuah karya asli beliau. Originality buku tersebut sangat di akui dunia. Buku buku tersebut mampu menjadi kitab yang memberikan arahan akan penyelesaian masalah yang sering diperdebatkan ilmuwan lainnya pada waktu itu. Terlebih dibidang geografi dimana saat itu masih diperdebatkan tentang rotasi bumi (berputarnya bumi pada sumbunya) lalu juga tentang ketetapan garis latitude ( garis lintang) dan garis longitude (garis bujur), dan beberapa hipotesis tentang alam semesta dan isinya yang bersifat berubah rubah. Beberapa ahli berpendapat bahwasanya teori relativitas yang diperkenalkan oleh Einstein merupakan pengembangan dari teori yang pernah diperkenalkan Al Biruni.
Seorang penulis buku terkenal pada tahun 1982, mengungkapkan bahwasanya Al Biruni bisa membawakan tiga unsur keperibadian yang sempurna dalam permasalahan batu akik. Al Biruni mampu menjadi teladan moral dan etika secara filosofis, Al Biruni mampu menjadi ahli mineralog serta pakar batu mulia, terakhir dia mampu menjadi pengamat yang memberikan penilaian terhadap batu mulia tersebut. Dengan demikian, unsur manfaat, penilaian secara ekonomi serta peran harga beserta nilai keindahan batu mulia menjadi komplit dalam pengetahuannya.
Penulisan buku yang telah dirampungkan Al Biruni telah mencapai 180 buah judul buku yang mencakupi sisi ilmu pengetahuan sains dan juga sisi kemanusiaan. Hanya saja baru sedikit yang bisa dikumpulkan secara utuh.
Buku buku lainnya yang telah di tulis oleh Al Biruni diantaranya Kitabusy Syahdalah (sebuah buku berisikan tentang pengobatan dan farmasi, “Tahdid Nihayatul Amakin” buku yang berisi tentang penentuan letak suatu kota dengan sistem koordinat lintang dan bujur, “Kitabul Kusuf wal Khusuf ala Khayalul Hunud” (Berisi pembahasan bagaimana tafsiran orang orang India kuno terhadap terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari “Maqalid Ilmul Hay’ah” yang menjelaskan tentang dasar dasar ilmu astronomi.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, kiprah Biruni di negara India, Cina dan lainnya di Asia, maka dia dijuluki sebagai bapak pembangun pengetahuan dari timur. Biruni di anggap sebagai konektor antara barat ( saat itu julukan untuk pusat peradaban di baghdad. Dalam filsafat, Habibulhaq Nadvi Syes menyatakan dua prinsip utama dalam karya filsafat Al biruni adalah tentang kebaikan dan keutamaan. Dimana ke dua hal tersebut akan terkait satu sama lain (marthayunanda). Baca: Biografi Al Biruni.
Sebuah karya besar sejarah yang di hasilkan Al Biruni yaitu buku Tarikh Al Hind. Buku ini menceriterakan sejarah peradaban dari India. Namun sebelumnya Al Biruni juga pernah menulis sebua buku bertema sejarah orang orang jaman purba dengan judul Al Ardhul Baqiyah anil Qurnil Khaliyah. Pada abad ke sembilan belas bukut tersebut dialih-bahasakan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Chronology of Ancient Nations. Terakhir kali buku tersebut dicetak dalam bahasa Inggris pada tahun 1993.
Kembali ke bidang astronomi, sebuah buku pernah ditulis untuk raja yang berkuasa saat itu, yakni Sultan Masud Al Gaznawi. Buku dengan judul Al Qanunul Mas’udi fil Hai’ah wan Nujum memuat report dari seluk beluk ilmu falak. Selanjutnya dalam hubungan matematika astronomi, penggunaan geometri dalam ilmu astronomi ditulislah buku At Tafhim fi Awa’il Sina’atit Tanjim.
Semua buku yang ditulis oleh Al Biruni, merupakan buku buku yang berisi sebuah karya asli beliau. Originality buku tersebut sangat di akui dunia. Buku buku tersebut mampu menjadi kitab yang memberikan arahan akan penyelesaian masalah yang sering diperdebatkan ilmuwan lainnya pada waktu itu. Terlebih dibidang geografi dimana saat itu masih diperdebatkan tentang rotasi bumi (berputarnya bumi pada sumbunya) lalu juga tentang ketetapan garis latitude ( garis lintang) dan garis longitude (garis bujur), dan beberapa hipotesis tentang alam semesta dan isinya yang bersifat berubah rubah. Beberapa ahli berpendapat bahwasanya teori relativitas yang diperkenalkan oleh Einstein merupakan pengembangan dari teori yang pernah diperkenalkan Al Biruni.
Pakar Batu Akik dan Perhiasan
Telah disampaikan bahwasanya begitu luas akal dan pikiran. Berbagai ilmu pengetahuan telah dikuasai begitu mudah oleh Al Biruni. Ilmu lain yang dikuasainya yaitu mengenai geologi. Sehingga, dengan pengetahuan geologinya, dia mampu mengenal tentang batu batu dan logam mulia. Berjilid jilid sudah Al Biruni menrampungkan karya yang membahas tentang hal ini. Dalam bukunya tersebut dia menganalisa sekitar delapan belas jenis batu permata dari persepktif nilai ekonomi, nilai kemolekan (estetika) dan moralita (etika). Buku tersebut berjudul Kitabul Jamahir Ma’rifatul Jawahir.Seorang penulis buku terkenal pada tahun 1982, mengungkapkan bahwasanya Al Biruni bisa membawakan tiga unsur keperibadian yang sempurna dalam permasalahan batu akik. Al Biruni mampu menjadi teladan moral dan etika secara filosofis, Al Biruni mampu menjadi ahli mineralog serta pakar batu mulia, terakhir dia mampu menjadi pengamat yang memberikan penilaian terhadap batu mulia tersebut. Dengan demikian, unsur manfaat, penilaian secara ekonomi serta peran harga beserta nilai keindahan batu mulia menjadi komplit dalam pengetahuannya.
Penulisan buku yang telah dirampungkan Al Biruni telah mencapai 180 buah judul buku yang mencakupi sisi ilmu pengetahuan sains dan juga sisi kemanusiaan. Hanya saja baru sedikit yang bisa dikumpulkan secara utuh.
Buku buku lainnya yang telah di tulis oleh Al Biruni diantaranya Kitabusy Syahdalah (sebuah buku berisikan tentang pengobatan dan farmasi, “Tahdid Nihayatul Amakin” buku yang berisi tentang penentuan letak suatu kota dengan sistem koordinat lintang dan bujur, “Kitabul Kusuf wal Khusuf ala Khayalul Hunud” (Berisi pembahasan bagaimana tafsiran orang orang India kuno terhadap terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari “Maqalid Ilmul Hay’ah” yang menjelaskan tentang dasar dasar ilmu astronomi.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, kiprah Biruni di negara India, Cina dan lainnya di Asia, maka dia dijuluki sebagai bapak pembangun pengetahuan dari timur. Biruni di anggap sebagai konektor antara barat ( saat itu julukan untuk pusat peradaban di baghdad. Dalam filsafat, Habibulhaq Nadvi Syes menyatakan dua prinsip utama dalam karya filsafat Al biruni adalah tentang kebaikan dan keutamaan. Dimana ke dua hal tersebut akan terkait satu sama lain (marthayunanda). Baca: Biografi Al Biruni.