Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Dasar Dasar Filsafat Kontemporer

Kelahiran pemikiran filsafat kontemporer menjadi sebuah pemikiran baru bagi dunia. Dari kelahiran tersebut ada beberapa dasar yang menjadi tolok pemikiran itu sendiri.

Etika

Etika lahir dari refleksi moralitas. Latar Belakang ini yang menjadi awal pengembangan filsafat modern. Etika dipandang sebagai seni dalam kehidupan, penempatan semua bahagia ke dalam pusat etika (Aristoteles).

Pemikiran etika lebih mendalam dan di sentuh dengan keagamaan. Ini dilakukan Thomas Aquinas. Sementara itu, Immanuel Kant menempatkan etika menjadi sebuah kewajiban yang akan membuat konsep pemusatan etika modern atau yang dikenal dengan konsep otonomi moral. Perkembangannya juga diakui dan digunakan oleh GW Friedrich Hegel, terlihat jelas paduan etika ini dalam teori dialektika yang dikembangkan Hegel. Baca juga: Filsafat Sejarah Menurut GWF Hegel.

Fenomenologi

Arus pemikiran ini memiliki pengaruh pada abad 20. Diperkenalkan oleh Edmund Husserl. Latar belakang hadirnya fenomenologi ini karena banyaknya fenomena yang dipublikasikan. Contohnya, fenomena ruh absolut ala Hegel.

Husserl menekankan bawanya fenomenologi berbicara tentang fenomena. Membahas esensi tanpa eksistensi merupakan sebuah kesia-sia-an. Di sinilah yang menjadi perbedaan Fenomenologi Husserl dibanding Hegel dan Kant.
filsafat immanuel kant
Immanuel Kant
Banyak pemikir yang menyandarkan diri pada pengaruh Fenomenologi ini. Seperti, Derrida, Cascirer dan Kierkegard.

Eksistensalisme

Titik pandang eksistensialisme ini tidak lagi mempertanyakan tentang kodrat dan esensi. Pemikiran ini lebih memandang dalam lingkup eksistensi.

Contoh tokohnya, Sartre. Walaupun pada awalnya mengkaji tentang eksistensi dan esensi. Pada akhirnya menyimpulkan bahwasanya eksistensi lebih dahulu dibanding dengan esensi. Ini bertolak belakang dengan pemikiran Plato yang menyatakan esensi lebih dahulu dibanding eksistensi. Baca juga: Filsafat Yunani Kuno pada Periode Helenitas

Budaya

Dengan budaya - lahirlah dengan apa itu subjektif dan objektif. Segala kegiatan dalam dimensi subjektif-objektif ini berupaya menjadikan alam menuju yang lebih baik.

Pada dimensi subjektif, dilakukan segala upaya untuk menjadikan alam ke arah yang lebih baik. Sementara makna dari dimensi objektif, adalah produk dari hasil usaha untuk menjadikan yang lebih baik tadi.


Jadilah Komentator Pertama untuk "Dasar Dasar Filsafat Kontemporer"

Post a Comment