Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Filsafat Ketuhanan Teisme

Pengertian Filsafat Ketuhanan adalah pikiran tentang tuhan dengan mengunakan pendekatan melalui akal dan budi, atau katakanlah pendekatan secara filsafat.Bagi pemeluk suatu agama baik Islam, Kristen dan lainnya filsafat ketuhanan merupakan penggunaan wahyu atau ajaran agama dalam usaha usaha bagaimana memikirkan ke- ada-an Tuhan. Maksudnya bukan berupa cara mencari dimana Tuhan, Tuhan tersebut berbentuk apa dll. Tetapi lebih kepada penggunaan akal untuk mempertimbangkan bagaimana seorang manusia menemukan kebenaran tentang adanya Tuhan.

Lebih ditekankan lagi, bahwasanya pembahasan dalam filsafat ketuhanan bukan menetapkan Tuhan sebagai objek. Melainkan Tuhan dalam eksistensi, bagaimana alam dan makhluk diciptakan.Pencapaian yang dituju adalah untuk mendefenisikan apa yang dikatakan sebagai Tuhan tersebut. Bukan usaha untuk menggali wujud dan fisik Tuhan.
Dalam hal inilah ditempuh cara ilmiah dengan menggunakan filsafat. Untuk penganut agama tentu Tuhan mereka adalah sebuah zat yang Maha Tinggi. Contohnya merujuk pada pernyataan Anselmus ‘ Tuhan adalah Maha Kuasa, Maha Baik. Tuhan merupakan sesuatu yang lebih dari apa yang manusia pikirkan.

Para ahli filsafat Ketuhanan berkeinginan manusia bisa berpikir. Berpikir mengenai eksistensi alam, bukan sekedar mengikut dan menerima begitu saja ajaran agama melalui kitab suci. Doktrin harus percaya tanpa ada boleh bertanya, inilah yang menjadi tujuan penghancuran dari pemikiran filsafat ketuhanan.
Dari setiap pemikiran akan diperoleh beberapa kemungkinan jawaban.
  1. Tuhan ada dan bisa dibuktikan dengan masuk akal dikenal dengan aliran Teisme.
  2. Tuhan ada tetapi tidak dapat dibuktikan dikenal dengan paham deisme.
  3. Tidak tahu apakah tuhan tersebut ada atau tidak dikenal dengan paham agnostisisme
  4. Tuhan tidak ada dan dapat dibuktikan dengan masuk akal. Dikenal dengan atheisme.
Dari beberapa jawaban yang diperoleh tersebut lahirlah aliran-aliran filsafat Ketuhanan. Berikut macam-macam aliran dalam filsafat Ketuhanan.

Paham Teisme

Te merupakan turunan bahasa Yunani yang artinya Tuhan dan isme yang berarti paham, aturan, hukum. Jika berada dalam satu kalimat tersebut bisa diartikan teisme adalah paham yang mengakui bahwasanya tuhan itu ada.
Santo Agustinus dan Kant, Tokok Teisme
Beberapa ahli yang meyakini adanya Tuhan ini melalui pendekatan filsafat adalah.

1. Santo Agustinus

Santo Agustinus meyakini adanya Tuhan karena melihat dari penciptaan. Penciptaan manusia, penciptaan makhluk, penciptaan tempat manusia dan makhluk lainnya berada. Tuhan yang menciptakan Adam untuk mengingkari perintah Tuhan. Lalu Adam dan Hawa (Adam dan Eve) dikeluarkan dari Surga (Eden).

Karena Tuhan juga yang menciptakan banjir besar pada Nuh. Dengan latar sebagai seorang Bapa di gereja Agustinus menyampaikan keyakinan ini berfokus pada sebuah ciptaan. Pasti sebuah ciptaan akan melibatkan sesuatu (yang menciptakan) dan makhluk (yang diciptakan).

2. Thomas Aquinas

Thomas Aquinas mengkombinasika paham Aristoteles dengan Ayat Suci Kristen. Kebenaran akan adanya Tuhan dan Pengalaman adalah hal yang saling melengkapi. Dalam pembuktiannya, Aquinas menyebutkan 5 cara (quinque viae ad deum) untuk mengetahui bahwasanya Tuhan tersebut memang ada.
  1. Melalui Gerak. Sesuatu yang bergerak pasti ada yang menggerakkan. Namun terkecuali dengan Tuhan, tak ada yang menggerakkannya. 
  2. Hubungan Sebab-Akibat. Jika ada akibat maka pasti ada sebab, sebagai contoh akibat : adanya alam, pasti ada sebabnya, itulah Tuhan. Namun Tuhan bukan sebuah akibat.
  3. Keniscayaan, ketidak kekal-an. Ada barang yang dulu ada dan sekarang tidak ada (karena hancur misalnya), dan juga sebaliknya. Namun Ada yang selalu ada dan tak pernah tak ada, yaitu Tuhan.
  4. Perbandingan. Selau bisa dibandingkn, ada yang baik dan ada yang buruk. Pasti ada sesuatu yang paling baik, itulah Tuhan.
  5. Penyelenggaraan. Semua yang terjadi, termasuk akal dan pikiran memliki tujuan yang terarah. Contohnya pada saat menemukan jalan Tuhan. Ini tentu ada yang mengatur dan menjalankan semua, itulah Tuhan.

3, Descartes

Descartes memiliki prinsip pemikiran tentang Tuhan dengan menggabungkan Katolik dan sains. Dikenal sebagai filsuf rasionalis, Descartes mengatakan sebuah ‘Metode Keraguan’. Descartes mengungkapkan bahwasanya ‘ indra bisa menipu, bayangan bisa menipu, sebab yang melihat adalah kita, demikian juga bagaimana bayangan Tuhan di kita, pasti bisa menipu. Maksudnya adalah, dalam melihat kita bisa tertipu oleh pandangan mata, bahkan bayangan yang kita lihat saja bisa menipu mata, buktinya kita bisa saja melihat bayangan lebih besar atau lebih kecil dari kita, Padahal bayangan tersebut ada. begitulah dengan melihat ‘bayangan’ Tuhan. Bisa saja anda tertipu.

Descartes menguatkan bahwasanya pada setiap manusia telah ada keyakinan akan adanya tuhan. Namun sebagian menyangkal. Tuhan telah ada begitu saja dengan sendirinya, ini terlihat dari eksistensi Tuhan; terciptanya objek dan materi yang ada di alam.

Sebelum ‘menemukan ‘ Tuhan, seseorangharus beriman (percaya) terlabih dahulu. Inilah yang menjadi modal bagaimana bisa menemukan Tuhan dan eksistensinya. Tanpa sebuah rasa percaya, maka pasti akan menolak ke-ada-an Tuhan. Ada dua cara untuk membuktikan adanya Tuhan menurut Descartes.
  1. Hubungan sebab akibat. Manusia sebagai akibat, pasti ada penyebab. Yaitu Tuhan.
  2. Ontologis. Tuhan pasti ada dan bereksistensi. Karena sesuatu yang ada tak mungkin dengan sendirinya, maka alam yang ada tentu ada suatu eksistensi yang menjadikannya ada. Terkait : Biografi Rene Descartes.

4.Immanuel Kant.

Terkenal dengan sebuah kata bijak religius
 Langit Berbintang di atasku dan hukum moral dibatinku
Paham Kant tentang adanya Tuhan dan bagaimana cara menemukan Tuhan pada diri masing-masing adalah dengan : Tuhan adalah Suara Hati – Tuhan adalah tujuan moralitas – Tuhan yang memberikan jaminan setiap yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan

Dalam pembuktian adanya Tuhan, Kant menjelaskan.
  1. Analisa pengalaman dan hukum sebab akibat
  2. Akal Sehat manusia
  3. Pemikiran bertahap dari psikologi teologi , kosmologi dan ontologi.
Dari kata bijak Kant tadi bisa didapat bahwasanya Tuhan tak ditemukan dari pengalaman saja. Melainkan juag butuh suatu moral yang baik pada diri masing-masing. Selengkapnya : Biografi dan Pemikiran Immanuel Kant dalam Filsafat.

4. Hegel

Seorang filsuf jerman yang berpaham idealisme. Salah satu pemahaman yang paling mendunia dari Hegel adalah tentang dialektika. Dialektika menjelaskan, bila ada dua hal yang berbeda bersua mka akan terbentuk hal baru. Hal tersebut di contohkan dalam pikiran dan kecerdasan. Dengan kecerdasan dan pikiran ini maka terbentuk dialektika.

Hegel memaknai Tuhan dalam tiga langkah.
  1. Semua yang terjadi dalam sejarah merupakan proses dari menemukan Tuhan.
  2. Dengan adanya kesadaran dalam diri manusia maka roh akan menemukan dirinya. Contoh ketika Napoleon melakukan revolusi, ini pasti di awali dengan sebuah kesadaran akan dirinya.
  3. Keseimbangan antara arah gerak manusia dan roh pada sebuah pergerakan kebebasan. Dengan inilah Roh menemuka akal-budi. Secara keseluruhan Hegel menyampaikan bahwa Tuhan terikat pada manusia dan terbentuk dari proses sejarah. Terkait : Biografi Georg Wilhelm Friedrich Hegel dan Pemikirannya.

5. Schleiermacher

Dikenal sebagai pengikut Kant. Beliau menyatakan Tuhan lebih baik tidak dicari dengan metafisika saja, tetapi harus dihayati kehadiran Tuhan tersebut dengan cara kontemplasi. Beliau jua mengatakanbahwa Tuhan tak bisa diketahui dengan indra dan pemikiran logis saja. Tuhan dinyatakan sebagai sosok Universum. 

Schleiermacher berkeyakinan bahwa yang baik akan mendapatkan balasan yang baik dan yang tidak baikakan mendapatkan hukuman. Bentuk dari pernyataan tersebut terbukti dengan tidak adanya manusia yang abadi, karena manusia tidak pantas diganjar dengan keabadian, menimbang bahwa manusia bukan makhluk yang sempurna.

6. Alfred North Whitehead

Dikenal sebagai pencetus filsafat ketuhanan teologi proses. Pemikiran ini diperoleh dari bidang yang dikuasainya yaitu, matematika, fisika terapan dan ilmu empirik sejenisnya. Pada buku Whitehead mengungkapkan bahwa:
‘Ajaran agama merupakan usaha untuk merumuskan kebenaran yang didalamnya melibatkan kepercayaan manusia. Dengan cara seperti ini juga ilmu fisika dan empirik lainnya merumuskan kebenaran yang bisa diserap indra manusia’
Dalam teologi Proses, White Head melakukan 2 prinsip pendekatan.
  1. Pendekatan proses dimana proses sifat mikroskopis sebuah ajaran membuat kemungkinan munculnya sesuatu yang baru, karena bagian yang lama telah penuh. Dilanjutkan dengan proses secara makrokopis dumana bagian yang telah benuh akan berubah menjadi bagian yang baru lagi.
  2. Pendekatan kreatifitas menjelaskan bagaimana logika dan analisis merupakan sebuah wujud dari pembentukan dan tampilan wujud dari ciptaan.
Dalam proses dan kreatifitas tersebut maka terlibatlah Tuhan di sana. Tuhan yang Maha Segalanya, karena dia yang mengawali dan dia yang mengakhiri. Tuhan berperan sebagai dasar awal semua alam. Tuhan berperan sebagai wujud aktualitas pembaharuan. Tuhan berperan sebagai penaggap dan penyelamat. Dari 3 tugas tersebut, Tuhan dinyatakan ada, karena jika tidak ada Tuhan siapa yang akan menyelesaikan tugas tersebut.




Jadilah Komentator Pertama untuk "Filsafat Ketuhanan Teisme"

Post a Comment