Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Filsafat Ketuhanan Deisme

Analogi filsafat Deisme ini adalah seperti seorang tukang Jam. TukangJam yang membuat sebuah jam dan jam tersebut berfungsi dengan teratur, selepas itu jam tersebut dibiarkan bekerja sendiri.
Tuhan dianalogkan seperti Tukang Jam (Deisme)
Paham Deisme ini adalah pandangan mengenai ketuhanan pada masa pencerahan. Deus sendir memiliki arti Tuhan. Meski sama-sama meyakini adanya Tuhan, namun ada sedikit perbedaan paham ini dengan aliran Teisme.

Jika teisme meyakini tuhan dari penciptaan hingga keterlibatan tuhan dalam semua pengaturan kehidupan yang berjalan. Maka penganut Deisme percaya Tuhan ada hanya pada saat penciptaan. Oleh karena itu, mereka menganalogikan seperti Tukang Jam. Setelah sebuah jam dibuat maka tak ada lagi peran Tuhan.

Paham ini memang bagian dari Teisme. Tetapi paham ini dianggap sebagai pemicu munculnya Ateisme. Bedanya Ateisme memang menolak adanya Tuhan dari awal. Ibaratnya ini kaum setengah-setengah.

Filsafat ketuhanan Deisme muncul pertama kali pada abad 18, Perancis. Penganut paham ini menyatakan akal-budi, dan pengetahuan bisa memahami akan adanya Tuhan. Namun pada keadaan sekarang, Tuhan tidak campur tangan lagi dalam urusan hidup manusia. Semua telah diciptakan sedemikian rupa sampai pada hukum-hukum alam yang berlaku.

Para penganut Deisme ini tidak meyakini akan adanya mukjizat dan alam gaib lainnya. Mereka meyakini adanya Tuhan, tetapu tidak dengan kitab suci, ustadz/pastor atau pemukan agama lain. Mereka berpendapat bisa hidup tanpa adanya tuntunan agama.

Deisme menegaskan Tuhan telah merencanakan dengan matang. Semua terjadi sesuai dengan hukum alam dan tak bisa dibantah lagi. Semua kitab suci hanya dipandang sebagai karangan manusia belaka. Selain di Perancis, Deisme juga banyak berkembang di Amerika dan Inggris di abad Pencerahan.



Jadilah Komentator Pertama untuk "Filsafat Ketuhanan Deisme"

Post a Comment