Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Biografi Georg Wilhelm Friedrich Hegel dan Pemikirannya

Georg Wilhelm Friedrich Hegel atau dikenal dengan GWF Hegel seorang berkebangsaan Jerman, dilahirkan pada tahun 1770 pada tanggal 17 Agustus di kota Stuttgart, Jerman. Pada masa pendidikan dasarnya dia dikenal sebagai seorang yang lemah dalam berpikir. Kemudian di usia memasuki Pendidikan tinggi (Tubingen University) dan menyelesaikan kuliahnya Hegel menjadi seorang Tutor. Dia pernah menjadi kepala sekolah, redaktur koran dan akhirnya menjadi guru besar dan rektor di Berlin University.

Tokoh Filsafat aliran idealism
Foto GWF Hegel
Topik filsafat yang dikemukan Hegel dikenal dengan ide mutlak. Semua pemikirannya tak terlepas dari ide mutlak. Mulai dari sistematis, proses dialektika, awal dan akhir filsafatnya. Oleh karena itu dia dikelompokkan sebagai filsuf idealis. Terkait : Aliran Filsafat Idealisme.

Pokok Pokok dalam filsafat Hegel

Rasio, Jiwa dan Ide. 

Sebuah kutipan terkenal dari Hegel ini adalah “ Segala yang real sifatnya rasional, dan segala yang rasional sifatnya real”. Ini mengindikasikan lingkup jangkauan real dan rasional sam besarnya. Rasio ini dipandang sebagai bentuk absolute-subject dan tidak hanya sebatas rasion pada manusia secara individu. Realitas dipahamai sebagai proses idea dimana memikirkan diri sendiri, atau dengan kata lain realitas merupakan jiwa yang lama lama akan sadar dirinya.
Alles vernunfitge Ist Wirklich und wirkuhce ist Vernunftig artinya segala yang rasional adalah real dan segala yang real adalah rasional. 
Sementara Jiwa alam bahasan Hegel lebih mencerminkan sesuatu yang nyata, konkret dan kekuatan objektif. Ini akan membentuk Dunia Jiwa yang ditempatkan pada obejk khusus. Jiwa tersebut akan di awali dengan Jiwa subjektif, Jiwa objektif dan berakhir pada Jiwa mutlak.
  1. Jiwa subjektif akan mengeal dirinya dalam hirearki : Antropologi, Fenomologi dan Psikologi. Pada Antropologi Jiwa akan mengenal alam, Dengan Fenomologi Jiwa akan mengenal perbedaan dirinya dan Alam, lalu pada psikologi lahirlah kemampuan Jiwa mengenal dirinya terbebas dari alam.
  2. Jiwa Objektif, Jiwa ini akan berkembang menjadi bentuk masyarakat yang mengenal hak, norma susila da kebaikan.
  3. Jiwa Mutlak, perkembangan ini berlanjut pada pengenalan seni (tesis) agama (antitesi) dan filsafat (sintesis). Filsafat yang merupakan sebuah hasil perpaduan seni sebagai tesis (‘saya berpikir’) agama sebagai antitesis sehingga membentuk filsafat. Ini juga tercermin dari bentuk pemikiran Plato (sintesis) yang dipengaruhi oleh Parmenides sebagai tesis, Heraklitos (anti tesis).

Dialektika 

Dialektika merupakan sebuah metoda. Dalam hal ini dialektika dianggap sebagai pendamai dan penenah hal hal yang bertentangan. Akan dialami 3 unsur dalam hal ini. Unsur pertama tesis berhadapan dengan unsur kedua -anti tesis dan akan memunculkan unsur ketiga- sintesis. Hasil sintesis tersebut bisa saja sepenuhnya melebur dan bisa saja masih tidak melebur sepenuhnya. Jika tidak melebur sepenuhnya mak akan diangkat dalam dialektika yang lebih tinggi. Kemungkinan berikutnya Sintesis bisa saja menjadi tesis baru dan akan berhadapan dengan anti tesis baru, menghasilakn sintesis baru. Proses ini yang berlangsung secara kesinambungan.

Tesis adalah hal yang dinyatakan berdasarkan teori. Antitesis adalah pernyataan yang bertentangan dengan teori yang ada. Sintesis adalah perpaduan antara kedua hal tersebut. Contoh Tesis dan antitesis, materi ‘ada’ sebagai sintesis melawan yang ‘tidak’ ada sebagai antitesi sehingga lahirla ‘menjadi’.

Kemudian contoh lain bentuk negara, negara diktator (tesis)dimana sektor hidup diatur dengan baik tetapi tidak ada kebebasan. Negara anarki ( antitesis) negara yang sepenuhnya bebas tetapi kehidupan masyarakat yang kacau balau. Keduanya akan melahirkan negara konstitusional (sintetis) dimana bisa diterapkan kebebasan tetapi bisa di atur.

Hakikat Roh Menurut Hegel

Hegel memahami roh sebagai lawan materi. Jika materi berupa sebuah keterikatan, maka Roh dinyatakan sebagai sebuah kebebasan. Menurut Hegel, Roh terbentuk dengan tahap.
  1. Saat Roh berada dalam dirinya sendiri. Pengetahuan ini yang disebut sebagai logika
  2. Saat Roh di dalam keadaan ‘ berbeda dengan dirinya dan menjadikan dirinya diluar’. Roh akan seperti alam, memiliki keterikatan dengan ruang dan waktu. Pembahasan ini yang menjadi filsafat alam.
  3. Saat Roh kembali pada dirinya setelahberada diluar dirinya. Inilah yang menjadi pembahasan Filsafat Roh.
Filsafat roh dikelaskan menjadi 3 bentuk tingkatan. Dimulai dari roh subjektif di tingkatan palingrendah, lalu roh objektifpada tingkatan menengah dan roh absolut/mutlak di tingaktan tertinggi.

Roh yang dibagi menjadi 3 bagian (seni,agama, dan filsafat) memiliki peran unik. Pada seni roh akan berdamai dengan sendirinya . Keseimbangan subjek dan objek sempurna dan jelas secara lahiriah. Kemudian di atasnya ada agama keseimbangan yang ada hanya akan terasa secara batin. Pada tingkatan akhir akan ada filsafat. Kenapa agama berada dibawah filsafat? Sebab dalam agama belum mencapai kebebasan rasa dan ide. Sementara dalam filsafat kebebasan seluas-luasnya untuk berpikiran secara murni.