Suatu objek dibangun dari sebuah titik. Kemudian berlanjut menjadi garis. Pada tingkatan berikutnya berkembang menjadi bidang dan bahkan menjadi ruang. Masing masing istilah yang harus anda pahami adalah titik, garis dan bidang.
Titik didefenisikan sebagai bangun tanpa dimensi atau ukuran. Diwakili dengan tanda noktah. Untuk memberi nama, titik diberi huruf Besar. Contoh titik A, titik B dan lain sebagainya.
Berlanjut pada garis, pengertian garis secara sederhana adalah menghubungkan 2 titik. Pada hakikaatnya garis memiliki panjang tak berhingga. Pada bidang gambar hanya dibuat segmen garis yang merupakan perwakilan dari garis tersebut. Oleh sebab itu garis bisa diperpanjang sesuai kebutuhan. Penamaan garis ada dua macam, dengan suatu huruf kecil, atau dengan menyebutkan ujung-pangkal garis dengan huruf besar. Contoh garis k , garis AB.
Himpunan sekurang kurangnya 3 garis yang tidak sejajar akan membentuk bidang. Sebagaimana prinsipnya, bidang juga bisa diperluas seluas-mungkin. Untuk menyatakan bidang maka disebutkan titik titik ujung bidang. Misal bidang ABC, bidang ABCD dan lain sebagainya. Selain itu biasa juga akan ditemukan penamaan dengan abjad Yunani. Contoh Bidang 𝛽.
Hubungan Kedudukan titik terhadap Garis dan Bidang
Untuk hubungan atau kedudukan titik terhadap garis ada 2 kemungkinan. Jika titik dilewati garis maka titik berada pada garis tersebut. Jika titik tidak dilewati garis, maka titik tidak berada pada garis tersebut.
Begitu juga dengan bidang, ada 2 kemungkinan yang sama dengan kedudukan titik terhadap garis. Sebagai contoh perhatikan kubus di bawah ini:
Bisakah anda menyebutkan titik apa saja yang berada pada bidang ABFE? Ya tentunya ada titik A,B,F dan E yang berada pada bidang tersebut.
Hubungan Kedudukan Antara Garis dengan Garis
Antara garis dan garis terdapat 3 kemungkinan kedudukannya,
- Berpotongan : Bila 2 garis yang dimaksud bertemu pada satu titik
- Sejajar : Bila garis memiliki arah yang sama dan tidak bertemu jika diperpanjang sepanjang mungkin. Ibaratnya ini seperti rel kereta api.
- Bersilangan: Kedua garis tidak bertemu jika diperpanjang namun tidak memiliki arah yang sama.
Dari gambar di atas garis AB
- Sejajar dengan CD, EF, GH
- Berpotongan dengan BC, AD, BF, AE (berpotongan di titik A dan B masing masingnya)
- Bersilangan dengan DH dan CG
Hubungan Kedudukan Antara Garis dan Bidang
Kedudukan antara garis dan bidang ada 2 kemungkinan. Berpotongan dan Sejajar. Berpotongan jika mereka tidak searah. Apabila searah maka garis dan bidang tersebut disebut sejajar. Merujuk pada gambar kubus di atas, garis AB
- Memotong bidang BCGF dan bidang ADHE
- Sejajar dengan bidang DCGH dan bidang EFGH
Untuk bidang ABCD, garis AB disebut berada pada bidang ABCD.
Hubungan Kedudukan Antara Bidang dan Bidang
Sementara antara bidang dengan bidang ada kemungkinan berimpit, sejajar dan berpotongan. Masih menggunakan gambar kubus di atas. Bidang ABCD;
- Berimpit dengan bidang BCD, bidang ABD, bidang ABC
- Sejajar dengan bidang EFGH
- Berpotongan dengan bidang BCGF, bidang ADHE, ABFE, dan bidang CDHG.
Demikian hubungan antara titik, garis dan bidang pada bangun dimensi 3. Semoga membantu untuk memahami geometri 3 dimensi berikutnya.
Jadilah Komentator Pertama untuk "Pengertian dan Hubungan Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Dimensi Tiga"
Post a Comment