Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Aliran Filsafat Dualisme dan Pluralisme

Aliran Filsafat Dualisme 

Asal dari Dualisme ini adalah duo yan berarti dua. Aliran filsafat ini menitik beratkan pengajaran yang menyatakan bahwa realitas merupakan bagian dari dua subtansi yang berbeda dan bertolak belakang, Kedua Substansi tersebut bersifat unique dan tak akan bisa direduksi. Sebagai contoh, subtansi adi kodrati dengan kodrati, tuhan dan semesta alam, ide dan materi, jasmani dan rohani.

Beberapa pendapat menyatakan bahwasanya ini merupakan gabungan antara idealisme dan materialisme. Merujuk contoh di atas, dualisme mengakui adanya materi (materialisme) dan mengakui adanya pikiran (idealisme). Segala sesuatu berasal dari dua substani dasar yang berdiri sendiri dan tidak bisa melebur satu sama lain, tetapi membentuk kesatuan dalam perannya masing masing. Baca juga : Aliran Filsafat Materialisme.

Rene Descartes, Salah Satu Penganut Pluralisme

Istilah dualisme ini diperkenalkan pada tahun 1700 oleh Thomas Hyde. Dia menyatakan bahwa antara materi dan pikiran ini merupakan dua hal yang berbeda secara substansi. Semua terdiri dari materi dan pikiran.

Penganut aliran ini salah satunya adalah Plato. Plato menyatakan bahwasanya dunia ini ada dari pengalaman yang bewarna, semua itu tak lain hanya refleksi dari dunia pikiran. Jadi sifatnya bayangan merupakan tiruan dari yang sesungguhnya idea. Perubahan yang terjadi disebabkan peniruan bayangan yang tidak sempurna dari idea.

Plato mengakui ada dua substansi yang tidak saling membutuhkan dan berdiri masing masing. Pertama, dunia yang bisa dipahami dengan indera. Berikutnya dunia yang bersifat jiwa/pikiran yang sifatnya kekal dan satu. Dunia pertama (dunia-nyata yang bisa dipahami) selalu berubah. Ini disebabkan ketidak sempurnaan dari refleksi idea. Idea, ibaratnya tubuh, apabila berada pada posisi yang berbeda dengan cahaya akan menghasilkan bayangan berbeda. Seperti itulah peran dua dunia tersebut, idea sebagai dunia yang satu , kekal. Dan dunia-nyata sebagai bentuk bayangan dari idea tersebut.

Beberapa tokoh lain seperti Rene Descartes mengatakan bahwasanya substansi pembeda tersebut adalah pikiran dan fisik (badan). Mereka adalah 2 hal yang berbeda dan terpisah tetapi membentuk hubungan yang erat di sebuah individu. Dengan demikian adanya manusia karena pikirannya. Terkait : Biografi Rene Descartes.
Cogito ergo Sum ! [ Saya berpikir maka saya ada]
Leibniz juga membedakan dunia ini menjadi dua bahagian. Dunia nyata dan dunia kemungkinan. Sementara Immanuel Kant membedakan dua dunia yang dimaksud sebagai dunia gejala(fenomena) dan dunia hakiki (noumena).

Aliran Filsafat Pluralisme

Penurunan kata pluralisme ini berasal dari kata plural yang berarti banyak, jamak. Pendapat aliran ini menyatakan bahwasanya realita tak terdiri dari satu atau dua substansi saja. Banyak substansi lain yang indenpendentif antara satu sama lainnya.

Pada dasarnya penganut aliran ini menyebutkan bahwasanya alam semesta tak memiliki kesatuan, kesinambungan, harmonisasi, susunan yang koheren, masuk akal dan mendasar. Dalam alam terdapat jenis tingkatan yang tidak bisa direduksi. Sudut pandang begitu melingkupi berbagai teori. Teori teori tersebut misalnya pada zaman Yunani disebutkan bahwa alam terbentuk dari udara, tanah, air dan api. Kelanjutan pendapat aliran ini, pada manusia ; manusia tidak hanya terdiri dari roh (idea) dan tubuh (materi) saja. Dalam tubuh manusia terdapat substansi lain dari segala wujud, seperti air, api tanah dan udara.

Salah satu penganut aliran ini adalah Empedokles. Beliau menyatakan bahwa hakikat realita tersebut terdiri dari 4 unsur utama. Tanah, air, udara dan api.Sementara Anaxogoras menyatakan pembentuk realita sangat banyak dan tidak bisa dihitung. Keseluruhan tersebut di atur oleh nodus (zat yang mengatur gerak) sehingga membentuk suatu sistem realita. Terkait : Aliran Filsafat Eksistensialisme.