Pemberian kata algoritma sendiri berasal dari bahasa Uzbekistan tentang nama sebuah daerah/ juga nama seorang ahli matematika Al Khawarizmi yang dibuat dalam versi bahasa latin. Al Khawarizmi sendiri dikabarkan hidup pada abad ke sembilan. Dalam sebuah terjemahan ke dalam bahasa latin, karya beliau pada abad ke duabelas berjudul Algorithmi de numero Indorum.
Cara Kerja Algortima |
Kilas Perkembangan Algoritma
Sebelumnya meskipun berasal dari kata Al Khawarizmi, namun sejatinya algoritma ini telah dikenal terlebih dahulu oleh bangsa Yunani. Namun orang Yunani menyebutnya bukan denga kata algoritma, melainkan dalan kata Anthyphairesis. Ini pun diklaim bahwa jauh hari sebelum adanya algoritma Euclid (sebuah algoritma kuno yang terkenal) telah ada penggunaan algoritma oleh bangsa yunani.Selanjutnya perkembangan Algoritma pada abad 18 dipelopori oleh George Boole, Peano, Gottlob Frege. Pada periode ini permasalahan aritmatika akan disederhanakan dalam sekumpulan simbol yang memiliki aturan tersendiri. Di sinilah dikenal Peano sebagai orang yang memperkenalkan matematika dalam bahasa simbol.
Perkembangan algoritma terpopuler lainnya dilakukan pada tahun sekitar 1936. Pada waktu itu Emil Post bersama Alan Turing telah mengintegrasikan kemampuan komputer dalam melakukan sebuah penghitungan sebagaimana yang dilakukan manusia. Pada tahun periode ini juga dikenal beberapa aahli seperti SC Kleene dan JB Rosseer. Berselang satu dasawarsa, pada tahun 1950 penggunan algortima lebih luas dalam istilah yang dikenal dengan ‘kecerdasan yang diproduksi’. Berbagai sistem informasi telah dijalankan dalam menyelesaikan permasalahan hingga sekarang bisa diaplikasikan dalam bentuk robot dan mesin.
Kata Algoritma ini adalah perujukan istilah yang berpulang pada aturan dan kaedah aritmatika dalam penyelesaian sebuah permasalahan dengan menggunakan dan menerjemahkannya dalam bentuk angka. Diketahui bahwa asal dari Algoritma ini merupakan dari India, sebagaimana menurut sebahagian ahli bahwasanya aritmatika sederhana juga berasal dari India. Aplikasi algoritma melingkupi semua proses dan sistematis yang nyata dalam penyelesain suatu problem. Baca: Hasil Karya Al Khawarizmi.
Penggunaan Algoritma
Pada perkembangannya algoritma lebih akrab dengan aplikasi matematika dan sistim komputer. Dalam pemakaiannya pada bidang sistem komputer, algoritma ini bisa dikatakan suatu kumpulan statement berupa logika dan perintah dalam penyelesaian suatu permasalahan. Perintah tersebut akan menjadi standar dalam pengolahan informasi yang di-input. Dengan tahap tahap serta sistem yang telah dirancang setiap informasi yang telah di input akan diterjemahkan. Perlu diketahui sebelumnya bahwa sebelumnya telah disusun beberapa syarat dan kondisi yang mungkin dari informasi yang dimasukkan.Algoritma dalam memenuhi kondisi awal tentu akan dapat berakhir dan dihasilkan input. Di sini dapat dilihat titik perbedaannya dengan heuristik. Dalam suatu logaritma bisa saja ditemukan sebuah iterasi / pengulangan dan sebuah kesimpulan berdasarkan salah satunya logika Boolean dan perbandingan. Ketika mempelajari, dan merancang algoritma dalam ilmu komputer maka ini merupakan suatu aplikasi dan penggunaan algoritma secara real. Di sisi lain akan ada sebuah ilmu yang hanya mempelajari algoritma secara abstrak. Dan hal yang menjadi ciri khas dari Algoritma adalah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda dengan syarat pra-kondisian nya (kriteria masalah) harus sama.
Kelengkapan dari sebuah algoritma dinilai dari kapasitas besarnya hal yang berkaitan dengan komputasi dalam menidentifikasi, mengolah dan menyelesaikan masalah. Biasanya sebuah algoritma dengan tingkat kelengkapan yang rendah akan menyelesaiakan sebuah permasalahan dalam waktu yang cepat. Begitu juga sebaliknya, algoritma dengan tingkat kompleksitas yang lebih rumit membutuhkan waktu yang agak lama dalam mengidentifikasi serta menyelesaikan suatu permasalahan. Secara logisnya semakin banyak fungsi ‘penguji’ informasi masukkan tentu informasi akan lebih banyak melewati seleksi logika. Baca :Algoritma Euclid.