Sembilan Bab dalam Matematika Seni Cina dikenal sebagai salah satu buku teks matematika yang paing tua secara arkeologi. Buku ini diperkirakan telah ada semenjak tahun 1000 BC. Tetapi sebagian ahli berpendapat buku ini baru ada pda tahun sekitar 300 sebelum Masehi. Penulis dari buku memang tak pernah dikenal siapa, buku anonim ini ternyata memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya matematika.
Bentuk Aplikasi Teorema Phytagoras pada Zaman Cina |
Buku Sembilan Bab Matematika Seni Cina
Semua metode aplikasi matematika dijelaskan dalam buku ini. Setiap metode dijelaskan lengkap dengan langkah dan tahap penyelesaian. Tercatat juga dalam buku ini sebuah metode matematika yang diperkenalkan oleh Gauss yang disebut metode eliminais Gaussian. Tidak diketahui kenapa, namun meode yang telah ada tersebut lebih dikenal sebagai metode Gauss. Secara umum buku tersebut memiliki efek besar terhadap buku buku berikutnya dalam sejarah matematika Cina. Pada buku bab delapan contohnya, membahasa tentang determinasi dan pemecahan persamaan linear dengan memakai angka positif dan angka negatif. Penyelesaian ini akan terdapat hubungan dari empat persamaan dari lima buah persamaan yang diketahui, satunya adalah persamaan yang akan dicari penyelesaiannya.
Pada zaman matematika Cina kuno juga ada yang dikenal dengan persegi ajaib. Pada buku bab sembilan sang penyusun menyelesaikan sistem persamaan linear dengan penempatan koefisien dan konstanta dari persamaan tersebut dalam sebuah kotak. Kotak tersebut yang akan membantu penyelesaian persamaan linear tersebut, nah kotak itu yang dikenal dengan persegi ajaib. Kurang lebih bentuknya sama seperti matriks. Teknik ini yang nantinya dilanjutkan oleh Gauss yang dikenal dengan eliminas Gauss.
Pada Abad ke- empat, terkenal sebuah nama ahli matematika yang bernma Zu Chong Zhi. Zu Chong memperkenalkan Da Ming Li. Da Ming Li merupakan sebuah kalender yang bisa digunakan untuk melakukan prediksi terhadap siklis kejadian kejadian kosmologi dalam kurun periode tertentu. Tak banyak hal yang diketahui dari ahli satu ini, hanya pada sebuah buku yang berjudul Sui Shi. Pada buku sumber tersebut Zu Chongzhi telah melakukan perhitungan nilai pi dengan pendekatan 7 desimal. Namun dalam hal tersebut Zu ChongZhi lebih menyukai penggunaan nilai pi yang lebih akurat dengan angka 355/113.
Dalam penggunaan cara menghitung volume bola, metode yang digunakan Cavalieri telah digunakan Zu Chong Zi bersama puteranya, Zu Geng. Untuk penemuan tersebut mereka berhasil menulis suatu tatanan gambaran pembelajaran matematika. Namun dilaporkan menurut ahli sejarah bukti tersebut hilang begitu saja pada masa pemerintahan dinasti Song.
Pada zaman matematika Cina kuno juga ada yang dikenal dengan persegi ajaib. Pada buku bab sembilan sang penyusun menyelesaikan sistem persamaan linear dengan penempatan koefisien dan konstanta dari persamaan tersebut dalam sebuah kotak. Kotak tersebut yang akan membantu penyelesaian persamaan linear tersebut, nah kotak itu yang dikenal dengan persegi ajaib. Kurang lebih bentuknya sama seperti matriks. Teknik ini yang nantinya dilanjutkan oleh Gauss yang dikenal dengan eliminas Gauss.
Matematika pada Zaman perpecahan di Cina
Kira-kira pada abad ke tiga, Liu Hui memberika pernyataan tentang buku Sembilan Bab . Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa Hai Dao Suan Jing telah mengenal teorema Phytagoras saat itu. Aplikasi teorema Phytagoras tentang sebuah segitiga siku siku telh diterapkan dalam hal mengukur suatu bangun datar. Masih pada buku bab sembilan, Liu Hiu juga menemukan tentang aplikasi penerapan prinsip Cavalieri. Penggunaan metoda Cavalieri ini tentang menghitung volume sebuah tabung selinder. Secara keseluruhan ini bisa terlihat dalam perkembangan integral dan kalkulus diferensial yang digunakan pada abad ke-tiga. Baca: Sejarah dan Perkembangan Kalkulus.Pada Abad ke- empat, terkenal sebuah nama ahli matematika yang bernma Zu Chong Zhi. Zu Chong memperkenalkan Da Ming Li. Da Ming Li merupakan sebuah kalender yang bisa digunakan untuk melakukan prediksi terhadap siklis kejadian kejadian kosmologi dalam kurun periode tertentu. Tak banyak hal yang diketahui dari ahli satu ini, hanya pada sebuah buku yang berjudul Sui Shi. Pada buku sumber tersebut Zu Chongzhi telah melakukan perhitungan nilai pi dengan pendekatan 7 desimal. Namun dalam hal tersebut Zu ChongZhi lebih menyukai penggunaan nilai pi yang lebih akurat dengan angka 355/113.
Dalam penggunaan cara menghitung volume bola, metode yang digunakan Cavalieri telah digunakan Zu Chong Zi bersama puteranya, Zu Geng. Untuk penemuan tersebut mereka berhasil menulis suatu tatanan gambaran pembelajaran matematika. Namun dilaporkan menurut ahli sejarah bukti tersebut hilang begitu saja pada masa pemerintahan dinasti Song.
Penyederhanaan Matematika pada zaman Cina Kuno
Dalam sejarah perkembangan matematika Cina Kuno juga diyakini seorang ahli bernama Zhui Shu telah menemukan cara cara dalam penyelesaian permasalahan matematika. Seperti cara menyelesaikan persamaan linear, aljabar, dan matriks (persegi ajaib). Dalam penemuan ini solusi ditawarkan lebih sederhana dan sudah dibentuk dalam sebuah rumus umum. Selain itu Zhui Shu juga telah menyederhanankan metoda metoda dalam menghitung isi sebuah bola dengan menggunakan rumus.
Di samping mengkaji tentang matematika. Pada buku tersebut juga terdapat penggunaan matematika yang berkaitan dengan ilmu lain. Sebagaimana diketahui ketertarikan pada zaman tersebut pada bidang astronomi, buku tersebut juga mencakup pembahasan astronomi. Ini sangat dipentingkan mengingat para bangsa Cina sangat suka melakukan perjalanan. Baca: Biografi Zu Chongzhi.
Di samping mengkaji tentang matematika. Pada buku tersebut juga terdapat penggunaan matematika yang berkaitan dengan ilmu lain. Sebagaimana diketahui ketertarikan pada zaman tersebut pada bidang astronomi, buku tersebut juga mencakup pembahasan astronomi. Ini sangat dipentingkan mengingat para bangsa Cina sangat suka melakukan perjalanan. Baca: Biografi Zu Chongzhi.